27 Desember 2011

Penyebab Pelupa

Apakah anda termasuk seseorang yang mudah LUPA?? Apa anda mengetahui faktor yang menjadi penyebab diri anda menjadi seorang PELUPA?? Lupa adalah hilangnya suatu ingatan dari memory otak kita.
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang menjadi pelupa. Menjadi pelupa akan membuat kita stres, karena dapat menghambat aktivitas/pekerjaan kita sehari-hari. Namun, stres juga dapat menjadi faktor penyebab seseorang menjadi pelupa. Berikut beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab nya: 
1.      Pengalaman Traumatik 
Pengalaman Traumatik adalah suatu pengalaman buruk yang terjadi pada seseorang yang menyebabkan orang tersebut sangat ketakutan akan suatu hal sehingga       mengalami tekanan dan stres yang berkepanjangan dan sulit untuk melupakan    kejadian tersebut (problem memory).
Hal ini juga terjadi pada sebagian orang yang telah mengalami stres berat, seperti      halnya mereka yang mengalami stres pasca pengalaman traumatik (Post Traumatic Stress Disorder/PTSD).
Namun, dalam hal ini tidak berarti bahwa setiap orang yang mengalami tekanan (stressor) akan selalu berisiko mengalami problem memori. Ada faktor-faktor lain yang ikut menentukan merosotnya daya ingat atau fungsi memori otak kita.
Trauma ini harus dihilangkan dari memory seseorang, sehingga Ia tidak terus tertekan oleh ketakutan yang berlebih pada hal yang telah dialaminya. Dengan dukungan dan bantuan dari keluarga dan orang-orang disekitarnya, akan dapat membantu ia keluar dari rasa traumanya.

2.                                     2.  Faktor Usia
Usia menjadi salah satu penyebab melemahnya/menurunnya tingkat memory otak kita, yang mengakibatkan kita menjadi seorang yang pelupa. Dengan pengaruh faktor usia, dapat dikatakan bahwa sel-sel saraf otak memang sebagian mengalami kerusakan setelah seseorang menjadi tua atau memasuki usia lebih lanjut.
Pada masa-masa itu sebagian besar orang mengalami proses degeneratif  pada sel-sel saraf otak yang menjalankan tugas menerima–menyalurkan–menyimpan informasi atau pengetahuan. Komunikasi antarsel saraf (neuron) yang terjadi pada saat kita melakukan proses mengingat atau melakukan fungsi kognitif lain telah berkurang atau terganggu setelah seseorang memasuki usia lebih lanjut.
Namun terkadang tidak hanya seseorang yang memasuki usia lebih lanjut yang mengalami hal demikian, usia yang masih relatif muda pun sering mengalami lupa.
Mengapa hal ini dapat terjadi?? Mungkin dalam hal ini, tidak separah yang dialami oleh orang yang memasuki usia lebih lanjut. Tetapi penurunan tingkat memory otak juga dapat terjadi pada seseorang berusia relatif muda, jika itu terjadi latih lah otak anda dengan berbagai kegiatan yang yang dapat menghidupkan kembali saraf-saraf otak anda.
Misalnya, dengan sering membaca akan membuat otak anda berfikir dan mencerna kearah mana intisari dari bacaan tersebut sehingga saraf-saraf otak hidup dan kembali bekerja, Aktifkan otak kiri dan kanan anda dengan musik, lakukan hal-hal yang tidak biasa dilakukan pada umumnya, seperti menulis dengan tangan kiri, menggosok gigi dengan tangan kiri. Hal ini dapat menyeimbangkan otak kiri dan kanan kita, dengan melakukan hal-hal yang dapat menghidupkan kembali saraf-saraf pada otak kita.
Namun, perlu kita ketahui bahwa neuron-neuron baru juga tumbuh (proses neurogenesis) sepanjang hidup kita, meski tidak sebanyak pertumbuhan pada masa kanak-kanak dan remaja. Dengan demikian, kita dapat menemukan adanya orang-orang lanjut usia yang fungsi kognitifnya tetap efektif.

3.                             3.      Mengalami gangguan Emosi dan Kognisi
Selain faktor usia yang memberikan kemungkinan penurunan fungsi memori, peristiwa-peristiwa hidup yang sangat menekan yang terus ditanggapi dengan emosi negatif merupakan pemicu terjadinya penurunan fungsi kognitif (tidak mampu memahami sesuatu dengan baik, berpikir dengan lancar, termasuk mengingat informasi dengan baik).
Depresi atau stres berat dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan berkonsentrasi, berfokus pada detail, dan menyerap informasi baru. Gangguan tidur yang sering menyertai depresi jelas menyebabkan permasalahan kognitif.
Sebagian orang dapat mengatasi stres dengan aktivitas fisik seperti berolahraga. Beberapa orang lain dapat mengatasi stres dengan melakukan rileksasi atau meditasi.

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal-hal tersebut yang akan menyebabkan seseorang menjadi pelupa. Merubah gaya hidup menjadi pola hidup yang lebih sehat dan dengan pikiran yang bersih jauh dari hal-hal yang negatif, bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, organisaikan hidup dan pikiran anda, buat hidup anda lebih bermakna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar