27 Desember 2011

Strategi BI dalam Mengantisipasi Dampak Perlambatan Ekonomi Global

Saya membaca dalam artikel Inilah.com, mengenai Bank Indonesia(BI) yang telah menyiapkan 6 strategi kebijakan yang akan dilakukan untuk memperkuat ketahanan dan meningkatkan daya saing perekonomian domestik ditengah perlambatan ekonomi global yang akan terjadi. Berikut kebijakan yang akan dijalankan olh Bank Indonesia Untuk mengantisipasi dampak perlambatan ekonomi global  tersebut menurut Perry Warjiyo selaku Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI :
  •  Mengoptimalkan peran kebijakan moneter dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional.”  ujar Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI, Perry Warjiyo untuk mengantisipasi dampak perlambatan ekonomi global terhadap perekonomian Indonesia, di tengah tekanan inflasi yang menurun kebijakan moneter BI yang sudah berjalan dengan mendorong suku bunga menurun perlu terus diupayakan. Penurunan suku bunga acuan diharapkan dapat diikuti dengan penurunan suku bunga perbankan, baik suku bunga pinjaman maupun suku bunga non-pinjaman sehingga dapat meningkatkan aktivitas perekonomian negara ini.
  • Meningkatkan efisiensi, intermediasi dan menyiapkan ketahanan perbankan nasional serta daya saing menghadapi persaingan bebas. Selain menurunkan suku bunga acuan, upaya BI untuk menurunkan suku bunga perbankan, utamanya suku bunga pinjaman adalah dengan mengupayakan efisiensi perbankan.

  •  Meningkatkan efisiensi sistem pembayaran. Upaya meningkatkan daya saing dilakukan dengan meningkatkan efisiensi sisitem pembayaran dalam pembentukan National Payment Gateway (NPG) baik di dalam sistem pembayaran nasional maupun hubungan sistem pembeyaran dengan luar negeri.

  • Memperkuat antisipasi dampak krisis global dengan membangun mekanisme pencegahan krisis. Saat ini, BI sedang menyusun suatu mekanisme antisipasi dampak krisis global dengan membangun mekanisme pencegahan krisis (protokol manajemen krisis) terkait nilai tukar dan perbankan.
  •  Meningkatkan peran BI untuk mendukung pemberdayaan sektor riil. Dan keenam,
  •  Meningkatkan tata kelola manajemen BI. Strategi institusional ke dalam perlu dilakukan, yaitu dengan senantiaa meningkatkan tata kelola manajemen. Hal tersebut dapat ditempuh antara lain dengan memperbaiki kompetensi dan integritas setiap komponen BI baik di tataran kelembagaan, organisasi, maupun personal serta memperkuat kondisi keuangan BI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar